Kaitan antara Asesmen Nasional dengan kurikulum

Selama beberapa dekade sistem pendidikan Indonesia menggunakan Ujian Nasional untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Selain itu Ujian Nasional juga menjadi sub-sistem penilaian dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan menjadi salah satu tolak ukur pencapaian SNP dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Ujian Nasional pada intinya mengukur kemampuan individu terkait penguasaan mereka akan konten dan materi mata pelajaran yang di ujiankan. Jadi, yang menjadi fokus hanya sebatas kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan pada saat Ujian Nasional.

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Namun, pada saat sekarang ini, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tidak sekadar berdasarkan pada kemampuan kognitif murid. Hal ini dikarenakan pada zaman sekarang, informasi faktual sangat mudah untuk didapatkan dan diakses oleh hampir semua orang, jadi sekadar mengetahui suatu materi atau informasi tidak cukup dan kurang relevean.

Dengan hadirnya Asesmen Nasional, yang berfokus mengukur pada kemampuan murid untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan menjadikan sistem asesmen pendidikan Indonesia menjadi lebih aplikatif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
 

Kompetensi mendasar (general capabilities)

Sumber daya manusia yang dibutuhkan di abad 21 adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi mendasar (general capabilities) yang dapat diterapkan secara luas dalam segala situasi.

Dalam artian lain, SDM harusnya tidak sekadar tahu akan suatu materi atau pengetahuan, tapi juga mampu menggunakan dan menerapkannya untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam aktifitas keseharian mereka.

Kompetensi mendasar (general capabilities)  yang dimaksud adalah keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi media informasi, dan kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.

Kompetensi mendasar ini perlu dipelajari oleh semua murid dan satuan pendidikan, sehingga dibangun melalui pembelajaran beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran.

Asesmen Nasional berfokus mengukur kemampuan murid untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari beragam materi kurikulum untuk merumuskan serta menyelesaikan masalah. Jadi pada dasarnya, Asesmen Nasional menggeser fokus dari keluasan pengetahuan menuju kedalaman kompetensi dari kurikulum.

Berbeda dengan Ujian Nasional yang berfokus pada pengukuran kemampuan murid dalam menguasai suatu materi tertentu, Asesmen Nasional fokus pada bagaimana murid menggunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan sebuah permasalah real yang mereka hadapi di kehidupan sehari-hari mereka.